all about java programming, music includes song lyrics and guitar chords, and a lot of information contents..
(Copyright - Java[at]Saindra - 2010)

Israeli vs Palestine Part 6 >> Just Shared





... Jump to part 1

Alasan dibalik operasi Cast Lead


Baru-baru ini Hamas memutuskan untuk melanggar gencatan senjata yang dimediasi oleh Mesir. Persisnya beberapa hari lalu, Hamas dan mitra-mitranya menghujamkan ratusan roket dan mortar pada pusat-pusat pemukiman penduduk Israel di bagian selatan Israel. Israel telah pada batas maksimal untuk bertahan dan tetap berusaha menenangkan diri, situasi memaksa aksi militer untuk menjaga warganegara kami dan member mereka kehidupan yang normal. Seperempat juta warganegara Israel telah diteror secara bertubi-tubi dari Jalur Gaza dengan ribuan misil yang diluncurkan selama 8 tahun terakhir. Tidak ada Negara manapun yang akan menerima serangan gencar pada warganya.

Aksi militer ini ditujukan untuk menjaga penduduk di Negara Israel, tujuannya adalah untuk menyeran semakin bertumbuhnya infrastruktur yang mendukung terror dan kemampuan Hamas dan organisasi aliansinya meluncurkan misil dan mortar pada warganegara Israel, serta melakukan serangan terror dalam bentuk apapun, misalnya penculikan atas warga sipil Israel. Jika Hamas menghentikan terror, maka aksi ini tidak diperlukan. Seperti telah dijelaskan berulang kali, diam akan dijawab kembali dengan diam, namun terror akan melahirkan sebuah respon.

Penghancuran Situasi Sebagai Akibat Langsung Kebijakan Hamas

Hamas melanggar ketenangan, menembak dan menyerang warga Israel dan berinvestasi untuk mempersenjatai diri serta menggalang kekuatan. Kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi oleh Mesir dilanggar oleh Hamas, bukan hanya karena terror terhadap warga Israel namun juga secara besar-besaran menggalang kekuatan dan mempersenjatai diri dengan persenjataan dan perlengkapan perang, dengan tujuan meningkatkan kapasitas tror dan memperluas jangkauan ancaman terhadap warga Israel. Hal ini juga termasuk penyelundupan dan pembuatan ribuan roket dan mortar dalam berbagai jenis dan diameter, termasuk antitank dan roket anti pesawat udara.

Penduduk Gaza adalah tawanan dalam agenda ekstrimis Hamas


Israel tidak menginginkan krisis kemanusiaan.

Otoritas Hamas di Jalur Gaza adalah satu-satunya penyebab penderitaan dan kesulitan pada penduduk di sana serta juga menghancurkan situasi di sana. Beberapa hari yang lalu saja, Hamas menghentikan bantuan kemanusiaan yang dibawa dari Mesir ke Gaza. Untuk perbandingan saja : dalam bulan-bulan pertama masa tenang, 17.000 truk memasuki Gaza dibandingkan 9.000 (hampir 2 kalinya) dalam jangka waktu yang hampir bersamaan sebelum gencatan senjata. Organisasi teroris menguasai pusat-pusat pemukiman penduduk Palestina dan mengeksploitasi mereka. Israel di lain pihak secara langsung mengarahkan aktivitasnya pada elemen teroris dan melakukan segenap upaya untuk menghindari korban mereka yang tidak bersalah. Hamas membawa perempuan dan anak-anak ke atap rumah-rumah yang menjadi pusat kegiatan teroris dalam upaya menghindari serangan udara. Hamas mengirimkan penduduk sipilnya ke garis depan, dan mengirim para ibu Palestina untuk membunuh anak-anak Israel dalam serangan bunuh diri. Omar Fathi Hamad, seorang anggota Parlemen Hamas mengatakan dalam wawancara televisi (Feb 2008), “Orang Palestina telah mengembangkan metodenya sendiri untuk menghabisi…ini sudah menjadi sebuah industri… menjadikan para perempuan, anak-anak dan orang lanjut usia menjadi tameng hidup.”

Pada saat penyerangan terror ini, pemerintah Israel secara terbuka sedang melakukan proses politik dengan Presiden Palestina terpilih yang dikepalai oleh Presiden Abu Mazen dan Perdana Menteri Fayyad. Hamas menolak negosiasi dan perundingan apapun dengan Israel, melanjutkan diri sebagai elemen yang tidak stabil di kawasan.


OPERASI IDF DI JALUR GAZA

Siapa yang bertanggungjawab atas krisis ini?

Sejak pengambil-alihan Gaza oleh Hamas dengan kekerasan di tahun 2007, Hamas telah menjadikan warga Israel sasaran serangan roket di dalam wilayah kedaulatan Israel sendiri, pelanggaran hukum internasional yang sangat mencolok. Serangan tiap hari, granat dan bom yang ditujukan pada penduduk sipil, dengan sekitar 90 granat dan bom mortar setiap harinya.

Enam bulan terakhir "keadaan tenang" telah dicapai antara Israel dan Hamas. Kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi oleh Mesir dieksploitasi oleh Hamas, tidak hanya melalui teror terhadap warga Israel namun juga dengan menggalang kekuatan serta secara besar-besaran mempersenjatai diri dengan peralatan dan perlengkapan perang, dengan tujuan meningkatkan kapasitas mereka untuk teror dan memperluas jangkauan ancaman terhadap warga Israel. Hal ini termasuk penyelundupan dan pembuatan ribuan roket dan granat mortar dalam berbagai jenis dan diameter, termasuk antitank dan roket anti pesawat udara.

Baru-baru ini Hamas memutuskan untuk melanggar gencatan senjata, persisnya beberapa hari lalu, Hamas dan sekutunya menghujani pusat-pusat pemukiman penduduk sipil di bagian selatan Israel dengan ratusan roket dan granat mortar. Israel telah pada batas maksimal untuk bertahan dan tetap berusaha menahan diri, situasi memaksa aksi militer untuk menjaga warganegara Israel serta memberi mereka kehidupan yang normal.

Seperempat juta warganegara Israel telah diteror secara bertubi-tubi dari Jalur Gaza dengan ribuan misil yang diluncurkan selama 8 tahun terakhir. Tidak ada Negara manapun di dunia yang dapat membiarkan serangan gencar atas warganya.

Perdana Menteri Mesir telah meminta pertanggungjawaban atas situasi yang berlangsung ini kepada Hamas - Menteri Luar Negeri Mesir Ahmed Aboul Gheit dengan keras mengecam Hamas pada hari Senin. Pada konferensi pers siang hari yang ditayangkan televisi Mesir, ia menyatakan bahwa Mesir telah berkali-kali memberi peringatan atas situasi yang berlangsung dan bahwa siapapun yang tidak memperhatikan (Hamas) akan dinyatakan bertanggung jawab dan tidak menyalahkan pihak lain :

Simak : http://www.youtube.com/watch?v=5roptSbO3GQ

Apa tujuan operasi ini ?

Aksi militer ditujukan untuk melindungi penduduk Negara Israel, tujuannya semata-mata untuk menyerang semakin berkembangnya infrastruktur yang membuat teror yang memampukan Hamas beserta organisasi sekutunya meluncurkan misil dan granat mortar pada warga Israel serta membuat serangan teror dalam berbagai bentuk. Meskipun telah ada aksi militer - Hamas juga masih menghujamkan roket dan misil ke Israel. Lebih dari 50 roket dan misil ditembakkan pada tanggal 29 mengakibatkan 3 orang korban jiwa dan puluhan korban luka.

Seperti berulangkali telah Israel sampaikan pada Hamas - diam akan dijawab dengan diam, namun teror akan melahirkan sebuah respon.

Apa penyebab situasi kemanusiaan di Gaza sekarang ini?

Israel tidak menghendaki adanya krisis kemanusiaan.

Otorita Hamas di Jalur Gaza adalah satu-satunya penyebab penderitaan dan kesulitan pada penduduk di sana serta juga menghancurkan situasi mereka. Beberapa hari yang lalu, Hamas menghentikan bantuan kemanusiaan yang dibawa dari Mesir ke Gaza. Untuk perbandingan saja : dalam bulan-bulan pertama masa tenang, 17.000 truk memasuki Gaza dibandingkan 9.000 (hampir 2 kalinya) dalam jangka waktu yang hampir bersamaan sebelum gencatan senjata.

Meskipun ada aksi militer, Israel telah membuka perbatasan bagi masuknya bantuan kemanusiaan walaupun mengambil resiko besar karena perbatasan secara terus menerus dibom. Dalam 3 hari terakhir sejak aksi militer dimulai, lebih dari 120 truk yang membawa bantuan memasuki Gaza melalui berbagai perbatasan.

Israel juga mengijinkan evakuasi korban Palestina yang terluka serius dikirim ke rumah sakit di Israel melalui perbatasan-perbatasan. Israel melakukan segenap upayanya hanya menargetkan bangunan-bangunan Hamas dan individu Hamas saja. Hal ini telah dikonfirmasikan melalui laporan yang diterbitkan PBB baru-baru ini dan juga melalui laporan berbagai kantor berita di luar Israel.

Reuters melaporkan bahwa 86% (300 dari 360) korban adalah polisi Hamas dan para pejabat Hamas. Kantor berita juga melaporkan bahwa para pejabat Hamas sendiri mengakui bahwa kamp beserta infrastruktur mereka telah hancur. Simak link laporan dari kantor berita berikut :

http://www.google.com/hostednews/ap/article/ALeqM5g8-DEMtAE9q4i4ySQ0eV_qZefmRQD95B49600

http://uk.reuters.com/article/UKNews1/idUKTRE4BS10R20081229

http://www.agi.it/world/news/200812290953-cro-ren0007-art.html

Beda dengan Israel - Hamas melakukan segalanya untuk mendapatkan korban tewas sebanyak mungkin, utamanya dengan penembakkan ke pusat-pusat pemukiman penduduk sipil. Dalam upaya membesar-besarkan korban sipil di pihak Palestina, Hamas tidak melarang korban luka meninggalkan Gaza untuk mendapatkan perawatan. BBC melaporkan :

http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/7801881.stm

Korban di pihak Israel lebih sedikit dibandingkan dari pihak Palestina - Apakah reaksi Israel proporsional?

Jumlah korban Israel menunjukkan fakta bahwa sistem alarm pertahanan Israel dan tempat-tempat perlindungan telah mencegah korban kematian yang diharapkan oleh Hamas. Dengan serangan sebanyak 90 misil dan roket yang ditujukan secara khusus pada pusat-pusat pemukiman penduduk sipil, tidak diragukan lagi bahwa jika tanpa tempat-tempat perlindungan, jumlah korban dipastikan akan lebih tinggi.

Telah disampaikan oleh PBB dan kantor berita asing (lihat di atas, tentang situasi kemanusiaan) bahwa kebanyakan korban dari pihak Palestina ada para polisi dan pejabat Hamas. Israel hanya menargetkan Hamas dan mengupayakan segalanya untuk menghindari korban sipil, sementara Hamas benar-benar menargetkan penduduk sipil.

Bukankah ini merupakan tindakan yang proporsional bagi negara berdaulat manapun yang mengalami kota-kotanya dibom terus menerus selama bertahun-tahun, berupaya mengakhiri serangan dengan menghancurkan infrastruktur pusat penembakan ?

Akankah negara-negara lain di dunia, AS, Inggris atau Singapura dapat berdiam diri setelah selama 8 tahun kota-kotanya dihujani granat ? Adakah negara yang berdiam diri melihat warga sipilnya hidup di tempat-tempat perlindungan bom selama itu ?

Israel telah mengadopsi beberapa prinsip hukum mengenai konflik bersenjata, dalam pelatihan militernya, dalam perencanaan dan pelaksanaan operasionalnya. Seringkali operasi yang akan dilakukan dibatalkan karena resiko melukai penduduk sipil tidak proporsional dengan tujuan operasi militer.

Siapa Hamas ? Apakah Hamas terpilih menjadi penguasa oleh rakyat Palestina ?

Ini adalah deklarasi tujuan yang disampaikan oleh Hamas sendiri. Hamas benar-benar menolak solusi 2 negara yang dinegosiasikan antara Israel dan Presiden Palestina, Abbas. Serta menolak negosiasi apapun dengan Israel. Beberapa kutipan dari Piagam Hamas :

>> Israel akan ada dan akan terus ada sampai Islam memusnahkannya, persis seperti ia menghapuskan yang lainnya sebelumnya..

>> Gerakan Perlawanan Islam meyakini bahwa tanah Palestina adalah Tanah Wakaf yang diperuntukkan bagi generasi Muslim yang akan datang sampai pada Hari Penghakiman nanti. Tanah ini, atau bagiannya, tidak boleh disia-siakan: tanah ini, atau bagiannya, tidak boleh dilepaskan..

>> Tidak ada solusi untuk masalah Palestina kecuali melalui Jihad. Inisiatif , proposal dan konferensi internasional semuanya membuang waktu dan upaya sia-sia..

Sumber : http://www.palestinecenter.org/cpap/documents/charter.html

Hamas telah melakukan segalanya untuk merusak harapan kedamaian di kawasan serta merusak pembicaraan perdamaian antara Israel dengan Otorita Palestina. Di tahun 1994-96 bom bunuh diri Hamas mengalihkan upaya proses perdamaian Oslo.

Selama tahun-tahun berdarah pada intifada ke-2 (tahun 2000-2005), Hamas bertanggungjawab, bersama dengan Jihad Islam Palestina, atas sekitar 70% dari 150 bom bunuh diri yang menewaskan lebih dari 1000 orang warga Israel, kebanyakan adalah penduduk sipil.

Hamas secara demokratik dipilih oleh rakyat Palestina di tahun 2006 untuk pemerintahan (namun bukan untuk presidensial). Namun Hamas menggelar kudeta militer pada bulan Juni 2007 dan telah melakukan pembunuhan berdarah dingin atas sekitar 200 anggota Fatah Palestina, sementara di waktu lalu Otorita Palestina hanya menangkap para anggota Hamas untuk jangka waktu pendek. Sebagai reaksi dan sesuai dengan konstitusi Palestina, Presiden Abbas memberhentikan seluruh Menteri Hamas dari pemerintahan - dan sesuai dengan Undang-Undang Palestina, Hamas tidak lagi merupakan perwakilan rakyat Palestina. Hamas menguasai Gaza dengan senjata kekerasan dan masih tetap membunuh anggota Fatah.

Anggota Fatah melarikan diri ke Israel setelah serangan Hamas baru-baru ini di bulan Agustus:

http://www.jihadwatch.org/archives/022067.php

Hamas adalah organisasi teror yang tidak memberikan apa-apa selain kebencian dan peperangan bagi rakyat Palestina


The End

... Back to part 5

... Jump to part 1



This post powered by :

Ditulis oleh : Diplomat Israel, disadur dari berbagai sumber..



Adsense IndonesiaAdsense IndonesiaAdsense Indonesia


copyright - javaatsaindra.blogspot.com - OSC

  • (5) Comments
  • RSS 2.0
  • Digg this
  • Delicious bookmark
  • Face book
  • Stumble
  • News-vine

Israeli vs Palestine Part 5 >> Just Shared





Gaza – Adakah jalan menuju perdamaian?

Foto-foto kekerasan dan berita dari Gaza beberapa hari ini seringkali menampilkan ketidakseimbangan, gambar yang tidak sesuai dengan krisis yang terjadi di Gaza. Analisa imparsial dari rangkaian kejadian-kejadian ini seharusnya tidak berawal di hari Sabtu yang lalu, melainkan sejak delapan tahun lalu. Delapan tahun terakhir ini, ratusan ribu warga Israel hidup dalam ancaman serangan roket Kassam Hamas tiap-tiap harinya.

Baru-baru ini, Hamas meluncurkan lebih dari 100 roket dan mortar kepada penduduk sipil Israel tiap-tiap hari. Ribuan keluarga, setiap hari hidup dalam kondisi ketakutan dan cemas. Orang-orang yang meninggalkan rumah untuk bekerja, anak-anak yang pergi ke sekolah, semuanya tidak memiliki keyakinan mereka dapat pulang ke rumah dengan selamat. Tahun lalu, ribuan roket diluncurkan dari Jalur Gaza dalam serangan besar terhadap penduduk sipil Israel yang tidak bersalah. Orang hanya menunjukkan simpati atas pemberitaan beberapa organisasi media yang sekarang ini meliput secara besar-besaran kejadian yang terjadi di Gaza, yang sebenarnya, mengabaikan realitas kehidupan sehari-hari dan penderitaan ribuan warga Israel yang telah bertahun-tahun hingga kini, hidup di bawah ancaman serangan Hamas.

Di tahun-tahun lalu, pemerintah Israel mengambil keputusan untuk tidak membalas serangan harian ini, demi mencegah terjadinya eskalasi serta menghindari konfrontasi militer. Israel lebih memilih untuk mempergunakan segala upaya politik dan diplomatik demi menghindari penggunaan kekerasan, meski harus dibayar dengan kritik tajam dari dalam negeri terhadap pemerintah -akibat menahan diri untuk membalas serangan Hamas.

Inilah bagaimana terciptanya realita baru di Gaza. Hamas terbiasa dengan realita bahwa Hamas dapat melakukan segalanya : Hamas dapat mendikte tiap kejadian, Hamas dapat menyerang kapanpun, tanpa mendapatkan perlawanan dari Israel.

Kira-kira seminggu lalu, Hamas mengumumkan bahwa Hamas menolak gencatan senjata yang telah dicapai 6 bulan lalu, memulai serangan roket besar-besaran di seluruh bagian selatan Israel.

Kali ini, pemerintah Israel memutuskan untuk mengubah peraturan main, mengubah strategi dan mengakhiri serangan Hamas terhadap Israel. Pemerintah Israel mengambil keputusan untuk memenuhi kewajibannya terhadap warganegaranya dan melindungi kehidupan mereka. Kewajiban pemerintah ini adalah kewajiban mendasar, serta merupakan kewajiban moral bagi pemerintahan manapun di seluruh dunia terhadap warganya. Dalam hal ini, Israel tidak ada bedanya dengan negara manapun di seluruh dunia. Sejak minggu lalu, kata-kata yang sering terlontar di kalangan warga Israel semata-mata ungkapan,”Sudah Cukup!” Kini saatnya untuk membela diri sendiri. Tujuan Israel untuk operasi militer sekarang ini sangat tegas dan jelas : Mengakhiri Serangan Hamas Terhadap Israel.

Mereka yang menyalahkan Israel telah melakukan reaksi “berlebihan” cenderung mengabaikan sifat Hamas. Hamas adalah organisasi teror yang fundamentalis, religius dan radikal yang beroperasi di bawah pengaruh langsung Iran serta membawa misi Jihad yang salah satunya dan yang terutama adalah menghancurkan negara Israel.

Ideologi organisasi ini tidak dapat diabaikan begitu saja. Hamas tidak meminta apapun dari Israel. Tidak pula mengharapkan negosiasi dengan Israel, karena ideologi dasarnya adalah menolak hak orang Yahudi untuk memiliki negara sendiri. Karena itu, Hamas menolak keberadaan Israel tidak perduli di perbatasan manapun. Sebab itu pula maka setiap pembicaraan diplomatik dan politik dengan organisasi ini secara praktis adalah tidak mungkin. Bahkan pendekatan yang paling pragmatispun terhadang pertanyaan : Apa yang bisa menjadi dasar negosiasi dengan Hamas – dengan keinginannya menghancurkan negara Israel ?

Israel melaksanakan serangan militer hanya terhadap instalasi militer Hamas. Sementara Israel dengan segenap upaya menghindari korban sipil, Hamas dengan sengaja menyerang hanya penduduk sipil Israel.Terlebih, Hamas dengan sengaja meluncurkan roketnya dari perkampungan di Gaza yang padat dengan penduduk sipil, menyadari Israel sangat sensitif menyerang penduduk sipil. Ini bukan saja perbedaan taktis, ini merupakan perbedaan moral mendasar yang tidak bisa diabaikan.

Realita proses perdamaian antara Israel dan Palestina juga memiliki sisi yang lain. Hamas bukan satu-satunya perwakilan Palestina. Israel dan Otorita Palestina sedang melakukan negosiasi, dengan tujuan mencapai solusi perdamaian dan perjanjian perdamaian, berdasarkan saling memahami dan kompromi historis. Perdana Menteri Israel Olmert dan Presiden Otorita Palestina melakukan pertemuan tiap minggu, berupaya mencapai solusi pragmatis dan konstruktif atas semua perselisihan di antara kedua belah pihak.

Israel berharap akan tercapainya kesepakatan serta siap membayar mahal demi tercapainya kesepakatan tersebut. Kebanyakan orang Israel mendukung dibentuknya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat hidup berdampingan dengan negara Israel.

Beda dengan Otorita Palestina yang berjuang untuk masa depan Palestina yang lebih baik, Hamas hanya menjanjikan rakyat Palestina peperangan, pertumpahan darah dan kesengsaraan yang tidak terarah.

Saatnya bagi Palestina untuk menentukan jalan yang akan mereka tempuh.


Israel membuka pintu bagi bantuan kemanusiaan

07 Jan 2009

Untuk mencegah krisis kemanusiaan di Jalur Gaza, Perdana Menteri Ehud Olmert telah mengambil keputusan menyetujui proposal pembentukan keamanan untuk membuka pintu bagi bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza yang bertujuan menolong para penduduk.

Sejak dimulainya Operasi “Cast Lead” – seperti yang telah diketahui – telah disalurkan ratusan ton perlengkapan, bahan-bahan dan makanan dalam jumlah yang sama dengan bantuan yang telah disalurkan di bulan-bulan sebelum Operasi, meskipun aktivitas Hamas dilakukan dalam konsentrasi penduduk dan meskipun pertempuran yang berlangsung melawan teroris Hamas menciptakan kesulitan pengiriman bantuan kepada para penduduk sipil tersebut.

Pintu Bantuan Kemanusiaan memerlukan pembukaan daerah geografis untuk beberapa waktu tertentu, di mana dalam masa itu para penduduk bisa menerima bantuan serta melengkapi kebutuhannya. Rincian selengkapnya akan diputuskan oleh Koordinator dari Kegiatan Pemerintah di daerah territorial.

Saat ini untuk pertamakalinya sejak awal operasi darat perbatasan di Jalur Gaza dibuka kembali aktivitasnya. Bantuan kemanusiaan, yang merupakan komponen dalam operasi militer, memfasilitasi bergeraknya 49 truk bermuatan bantuan kemanusiaan. Bantuan yang ditransfer ini terdiri dari komoditas makanan, perlengkapan medis dan obat-obatan. Hari ini World Food Programme memulai pengiriman komoditas ke Jalur Gaza setelah dua hari beristirahat. Besok Kerem Shalom dijadwalkan dibuka untuk 80 kiriman bantuan melalui laut.

Dan juga, depot bahan bakar Nahal beroperasi dan membawa 215.000 liter solar (yang diperlukan untuk pembangkit listrik Gaza), 93.000 liter solar untuk penggunaan berbagai organisasi PBB dan 50 ton gas memasak untuk keperluan rumah tangga.

Sesuai permintaan Komite Internasional Palang Merah Israel juga difasilitasi akses dua orang dokter dan dua orang perawat ke Jalur Gaza, melalui perbatasan Erez.

To be continued..

Continue to part 6 >>

... Back to part 4



This post powered by :

Ditulis oleh : Diplomat Israel, disadur dari berbagai sumber..



Adsense IndonesiaAdsense IndonesiaAdsense Indonesia


copyright - javaatsaindra.blogspot.com - OSC

  • (0) Comments
  • RSS 2.0
  • Digg this
  • Delicious bookmark
  • Face book
  • Stumble
  • News-vine

Israeli vs Palestine Part 4 >> Just Shared





Operasi “Cast Lead”

Operasi IDF berlanjut di malam hari dengan turunnya pasukan infantri besar, tank, mesin-mesin, artileri dan pasukan intelijen yang beroperasi di sepanjang Jalur Gaza. Selama saling tembak pada malam hari puluhan mata-mata bersenjata Hamas dilumpuhkan oleh IDF. Pesawat-pesawat IAF menghantam lebih dari 45 target termasuk, terowongan, fasilitas penyimpanan senjata, pasukan peluncur misil dan sejumlah daerah peluncuran misil. Seorang pejabat IDF dan seorang tentara IDF menjadi korban luka serius semalam. Sementara sebanyak 28 orang tentara lainnya terluka ringan.

Alasan-alasan dilaksanakannya aksi darat

Seminggu lalu, Israel memulai Operasi “Cast Lead” yang disertai operasi udara terhadap daerah komando Hamas dan tempat-tempat peluncuran senjata, dengan tujuan untuk menghambat serangan lebih lanjut terhadap warga Israel. Akan tetapi, Hamas terus menembaki warga Israel, minggu ini saja, Hamas telah meluncurkan 417 roket dan mortar (termasuk 61 senjata mematikan roket Grad Kaythusa). Israel harus mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk memastikan berhentikannya roket dan misil yang telah menghujani kota-kota di Israel selama 8 tahun ini.

Misi operasi darat

Misi utama angkatan darat ini adalah menguasai daerah utama tempat peluncuran roket di Jalur Gaza dan untuk melawan operasi para teroris di sana. Israel tidak bermaksud untuk mengambil kembali kekuasaaan di Jalur Gaza. Ekspansi operasi ini semata-mata ditujukan untuk mencapai tujuan yang telah disebutkan.

Korban sipil dan bantuan kemanusiaan

Setiap jatuhnya korban yang tidak bersalah adalah sebuah tragedi, namun statistik menunjukkan bahwa metode operasi Israel meminimalkan korban penduduk sipil. Palestina dan PBB melaporkan rasio korban penduduk sipil adalah sekitar 12%. Angka ini jauh lebih rendah dari kejadian serupa yang pernah terjadi sebelumnya; termasuk bom NATO di Kosovo dan Afganistan, padahal situasi di Gaza jauh lebih sulit. Israel tidak ingin melukai penduduk sipil Palestina yang tinggal di Gaza. Israel melakukan segala daya upaya untuk menghindari krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza. Bahkan pada kenyataannya, berbagai kelompok bantuan internasional telah meminta Israel untuk menangguhkan pengiriman bantuannya karena tidak ada cukup tempat di gudang-gudang mereka di Gaza.

Selama minggu pertama pelaksanaan operasi ini, sebanyak 400 truk yang membawa suplai bantuan kemanusiaan, termasuk makanan dan perlengkapan medis, dan juga 10 ambulans memasuki Jalur Gaza dari Israel.

Seperti biasanya, dalam setiap operasi, Israel melalukan segala-galanya untuk menghindari terluka dan terlibatnya penduduk Palestina. Tindakan yang dilakukan termasuk dengan dikeluarkannya peringatan sebelum serangan, memberikan penduduk sipil Palestina waktu untuk meninggalkan daerah yang menjadi sasaran target, meskipun hal ini menanggung resiko pada serangan mendadak dan menambah resiko bagi angkatan bersenjata Israel.


Sekolah di Gaza (Jabeliya)

Kemarin, dilaporkan 30 orang Palestina terbunuh dalam tragedi di sebuah sekolah di Jebaliya.

Investigasi IDF menemukan bahwa teroris Hamas menembakkan lima bom misil dari sekolah diarahkan pada tentara Israel yang membalas kembali tembakan tersebut ke sumbernya. Tembakan balasan Israel mendarat di luar sekolah, namun disusul serangkaian ledakan setelahnya, mengindikasikan kemungkinan adanya munisi dan bahan peledak di dalam bangunan. Intelijen menemukan di antara yang tewas terdapat Immad Abu Iskar dan Hassan Aby Iskan, dua orang yang dikenal sebagai juru tembak misil.


Israel melakukan segala daya upaya untuk menghindari jatuhnya korban sipil. Rendahnya rasio korban penduduk sipil dalam 11 hari pertempuran (12% sesuai laporan AP dan Kementerian Kesehatan Palestina (5 Januari 2009) – lihat : http://www.kjrh.com/news/world/story/Death-toll-climbs-Israel-pushes-deeper-into-Gaza/O049WnBjbECby_RqLIa1WQ.cspx) menunjukkan dengan jelas bahwa tidak ada maksud untuk melukai penduduk sipil dan upaya yang telah dilakukan hanyalah menargetkan personil Hamas beserta infrastrukturnya. Akan tetapi, pertempuran berlangsung terus, Hamas, ditekan oleh keberhasilan militer Israel, akan melakukan segalanya untuk mendapatkan penghargaan militer dan moral, termasuk dengan menyembunyikan munisi di sekolah dan meluncurkan tembakan dari bangunan yang penuh dengan penduduk sipil.

Ini bukanlah pertamakalinya Hamas menggunakan sekolah-sekolah PBB sebagai basis penembakan

Tahun 2007 Isreal menghadap PBB melaporkan penembakan dari sebuah sekolah PBB :

Lihat:

http://www.mfa.gov.il/MFA/Terrorism-+Obstacle+to+Peace/Hamas+war+against+Israel/Terrorists+fire+mortar+shells+from+boys+school+in+Gaza+31-Oct-2007.htm

Sekjen PBB sendiri mengutuk penggunaan sekolah-sekolah PBB oleh Hamas

Lihat website PBB :

http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=24593&Cr=palestin&Cr1=

Televisi Hamas merekam ajakan pada para penduduk sipil dan anak-anak untuk menjadi tameng hidup atas fasilitas Hamas. Lihat klips dari network Hamas :

http://www.mfa.gov.il/MFA/Pages/MediaPlayer.aspx?MediaUrl=http://switch3.castup.net/cunet/gm.asp?ClipMediaID=1915991!!!!ak=null&LANGUAGE_NAME=En

http://www.mfa.gov.il/MFA/Pages/MediaPlayer.aspx?MediaUrl=http://switch3.castup.net/cunet/gm.asp?ClipMediaID=1913349!!!!ak=null&LANGUAGE_NAME=En

Israel bersimpati atas setiap jatuhnya korban jiwa. Akan tetapi tidak ada yang dapat lagi dilakukan saat penduduk sipil dengan sengaja ditempatkan pada baku tembak, saat tujuan Hamas adalah untuk menyebabkan sebanyak mungkin kematian penduduk sipil dalam mendapatkan simpati publik.

Tragedi ini terjadi karena Hamas secara konsisten menggunakan penduduk sipilnya sebagai tameng hidup.

Cara terbaik untuk menghentikan pemanfaatan orang Palestina sebagai tameng hidup adalah dengan bersatunya komunitas internasional dan menuntut Hamas untuk menghentikan tindakan yang biadab ini.

To be continued..

Continue to part 5 >>

... Back to part 3



This post powered by :

Ditulis oleh : Diplomat Israel, disadur dari berbagai sumber..



Adsense IndonesiaAdsense IndonesiaAdsense Indonesia


copyright - javaatsaindra.blogspot.com - OSC

  • (0) Comments
  • RSS 2.0
  • Digg this
  • Delicious bookmark
  • Face book
  • Stumble
  • News-vine

Israeli vs Palestine Part 3 >> Just Shared





Wawancara telepon CNN antara Menteri Luar Negeri Tzipi Livni dengan Christiane Amanpour

T : Pertempuran seperti apa yang telah diciptakan oleh Hamas ?

Menlu Livni : Mereka mengharapkan operasi militer Israel. Kita ketahui bahwa mereka memiliki pasukan. Ada pasukan kecil di sana, mereka mengunakan pasukan untuk menyelundupkan semakin banyak persenjataan, bukan hanya misil. Mereka menyerang tentara kami dengan misil dan kita tahu ada beberapa ledakan terjadi di berbagai tempat, tidak hanya di kota, namun juga di tempat-tempat yang mereka pikir tentara Israel akan lewati.

T : Apakah mereka juga mencoba menculik para tentara ?

Menlu Livni : Ya, mereka mengumumkannya. Mereka memperingatkan Israel untuk tidak memasuki operasi militer karena mereka akan menculik para tentara.

T : Apakah mereka mencobanya ?

Menlu Livni : Ya.

T : Berapa lama hal ini akan berlangsung ?

Menlu Livni : Sampai kami membuat Hamas tak berdaya, sampai kami yakin bahwa mereka mengerti Israel tidak ingin hidup dalam kenyataan warganya menjadi sasaran. Ini adalah kombinasi kemampuan militer dan motivasi dan kami bekerja dalam kedua sisi tersebut.

T : Tampaknya Anda tidak terlalu keras mengenai hal ini dan para pejabat Israel juga tampak tidak terlalu keras, namun saya ingat situasi yang sama pada awal peperangan Anda dengan Hizbulah di tahun 2006. Sangat dikenal luas bahwa perang tersebut ditangani dengan buruk. Bahkan Andapun mengkritik Perdana Menteri atas penanganannya pada perang Hizbullah. Mengapa yang kali ini berbeda ?

Menlu Livni : Karena Israel adalah negara yang belajar dari pengalaman. Saya tahu itu.

T : Anda katakan hal ini akan membantu proses perdamaian. Namun tiap kali Israel maju dalam perang, apakah itu melawan Hizbullah atau melawan Hamas, pada akhirnya membantu mereka yang menjadi korban sasaran dari perang, secara khusus, berapa banyak penduduk sipil terbunuh oleh tentara Anda di Gaza.

Menlu Livni : Saya dapat mengerti, kenyataannya – bukan gambaran yang berasal dari Gaza, namun kenyataan – dapat memprovokasi demonstrasi di berbagai bagian dunia. khususnya di dunia Arab. Saya dapat mengerti empati publik dan opini publik di berbagi tempat di dunia terhadap Palestina. Kami tidak melawan Palestina – kami melawan Hamas, sebuah organisasi teroris yang menguasai Jalur Gaza. Benar, terdapat pula korban penduduk sipil, namun kami berusaha menghindari korban penduduk sipil, meskipun hal ini tidaklah mudah, sementara Hamas menjadikan penduduk sipil kami sebagai sasaran.

T : Sekarang, 4 orang Israel telah terbunuh. Hal ini sangat buruk dan semua orang tahu bahwa kebanyakan orang menerima Hamas telah memprovokasi serangan Anda. Akan tetapi, lebih dari 400 orang Palestina telah terbunuh. Kebanyakan dari mereka anak-anak, juga perempuan. Lebih dari 2000 orang terluka. Kebanyakan anak-anak, perempuan dan orang tua. Begitu banyak penduduk sipil menjadi korban. Apa yang akan Anda lakukan untuk menghindarinya, dan dapatkah Anda dalam hal ini, dapatkah Anda menghindarinya ?

Menlu Livni : Apa yang kami lakukan adalah menghindarinya, dan kami menempatkan tentara kami dalam resiko karena ada beberapa target yang angkatan udara kami tidak serang dari udara berada di daerah pemukiman padat – ini yang kami lakukan.

T : Otorita Palestina mengutarakan kegetiran tentang tidak proporisonalnya penggunaan tentara Israel. Apa pandangan Anda pada proporsionalitas tindakan Israel ?

Menlu Livni : Saya ingin sampaikan bahwa saya tidak dapat mengerti makna proporsionalitas yang dibutuhkan. Maksud saya, mereka menjadikan sekolah sebagai sasaran pada minggu lalu, di Beersheba Israel. Apakah menurut Anda reaksi proprosional adalah dengan menjadikan sekolah di sana sebagai sasaran ? Kami tidak akan melakukan hal ini. Mereka menjadikan penduduk sipil sebagai sasaran – kami tidak melakukan hal ini. Jadi ukuran satu-satunya yang kami ambil adalah untuk membuat mereka mengerti bahwa hal ini perlu dihentikan. Ini merupakan ekspresi hak sebuah negara untuk mempertahankan diri. Kami mencoba gencatan senjata. Kami mengambil keputusan untuk tidak membuat sasaran, kami mengambil keputusan untuk tidak membalas dendam. Namun hal ini tidak berhasil. Jadi, inilah saatnya kami harus mengatakan, ya. Kami tidak membalas atas satu demi satu misil yang diarahkan ke Israel. Hal ini harus dihentikan. Jadi pertanyaan tentang proporionalitas, saya rasa, telah disalahgunakan terhadap Israel.

T : Anda katakan bahwa proporsionalitas ini telah disalahgunakan terhadap Israel, namun Anda sediri mengetahui bahwa hal ini memainkan peranan, karena akan dilihat berapa lama Anda dapat bertahan.

Menlu Livni : Benar. Saya setuju. Khalayak khususnya dunia Arab dan juga negara-negara Eropa dapat mempengaruhi pilihan para pemimpin yang mengerti. Para pemimpin internasional mengerti apa yang kami lakukan. Ada pula tempat-tempat lain di dunia di mana negara-negara tersebut memerangi terror seperti yang kami lakukan di Jalur Gaza. Jadi, jawaban atas pertanyaan anda, adalah : Ya. Sangat jelas banyak kepemimpinan internasional akan terpengaruh opini publik, mungkin pula oleh media. Dan saya rasa, tekanan pada Israel akan menjadi semakin kuat dalam beberapa hari mendatang.

T : Banyak orang mengusulkan adanya gencatan senjata. Apakah Anda akan menerima usulan ini ?

Menlu Livni : Ada satu hal yang membuat saya frustasi – ide yang mengatakan bahwa ”Israel dan Hamas harus berhenti, harus ada gencatan senjata antara Israel dan Hamas.” Hal ini tidaklah sama. Saya tidak mau menempatkan Israel dan Hamas dalam paket yang sama atau bahkan menggunakan kata-kata yang sama, seperti yang Anda katakan sebelumnya, kami sedang menyatakan hak kami untuk mempertahankan diri. Israel adalah negara yang menjadi anggota komunitas internasional, sementara Hamas adalah organisasi teroris. Israel bertindak atas Hamas karena Hamas menjadikan Israel sasaran dan mereka tahu apa yang harus dilakukan untuk menghentikannya.

T : Jadi Anda akan meneruskannya sampai mereka berhenti ?

Menlu Livni : Mereka harus berhenti.

T : Bila tidak ?

Menlu Livni : Israel akan mengambil tindakan yang diperlukan. Bisa saja selama operasi ini, atau dilakukan kemudian, namun pada akhirnya, mereka perlu memahami bahwa saat ini kami memutuskan untuk mengubah keadaan bagi warga kami. Masalahnya bukanlah melawan penduduk di Jalur Gaza dan bukan pula mengenai siapa yang menguasai Gaza, melainkan selama kami dapat hidup dengan tenang dan damai di Israel.

Salam sejahtera!

Selamat datang di website Israel berbahasa Indonesia. Tujuan website ini untuk mendukung proses dialog dan saling pengertian di antara orang Indonesia dan Israel.

Kami menyadari dengan pengetahuan dan informasi yang lebih banyak tentang Israel akan membuat orang Indonesia mengerti lebih baik tentang Israel; masyarakat, budaya, ekonomi, ilmu pengetahuan, kesusasteraan dan keseniannya.

Kami mengerti tujuan utama membuka dialog ini dan membangun jembatan baru bagi pemahaman menuntut kemauan untuk saling memahami satu dengan lainnya, meski mungkin kadang kala kita tidak dapat selalu sejalan.

Karena itu kami mengundang anda menjelajahi Israel, mengenal masa lalunya dan keadaannya sekarang.

Anda bisa menghunbungi kami melalui press@singapore.mfa.gov.il jika anda ada pertanyaan mengenai situs kami.

To be continued..

Continue to part 4 >>

... Back to part 2

This post powered by :

Ditulis oleh : Diplomat Israel, disadur dari berbagai sumber..




Adsense IndonesiaAdsense IndonesiaAdsense Indonesia


copyright - javaatsaindra.blogspot.com - OSC

  • (0) Comments
  • RSS 2.0
  • Digg this
  • Delicious bookmark
  • Face book
  • Stumble
  • News-vine

Israeli vs Palestine Part 2 >> Just Shared





Eksploitasi Hamas atas Penduduk Sipil Sebagai Tameng Hidup

Studi ini mempelajari bahwa Hamas dan organisasi teroris lainnya di Jalur Gaza secara ekstensif memanfaatkan penduduk sipil Palestina sebagai tameng hidup. Hal ini menggambarkan bahwa organisasi teroris membangun infrastuktur militer besar di Jalur Gaza, termasuk tempat penyimpanan roket besar dan misil yang digunakan untuk menjadikan penduduk Israel di bagian selatan sebagai sasaran (sejak tahun 2001-2008 lebih dari 8.000 roket dan misil telah ditembakkan pada kawasan pemukiman Israel). Infrastruktur militer teroris disembunyikan di dalam dan berada di sekitar rumah penduduk serta menyebar di lokasi sekitar Jalur Gaza, tempat yang diperkirakan ditinggali lebih dari 1.4 juta orang, yang merupakan salah satu kawasan pemukiman yang padat di dunia.

Diperkirakan, terus menerusnya penggunaan penduduk sipil sebagai tameng hidup bertujuan untuk mengurangi kelemahan Hamas dan organisasi teroris Palestina lainnya dengan diperolehnya kesempatan mendapatkan sejenis imunitas dari aktifitas antiterorisme IDF, karena mereka sadar bahwa Israel sedapat mungkin akan menghindari jatuhnya korban penduduk sipil. Hal ini juga bermaksud memungkinkan Hamas dan organisasi teroris lainnya mendapat keuntungan propaganda politik dari pertempuran karena segenap hati dan segenap pikiran menyatakan Israel sebagai pelaksana operasi terhadap penduduk yang tidak bersalah ini. Doktrin organisasi teroris yang menggunakan tameng hidup diprakarsai oleh taktik Hizbullah di Libanon dan melalui pelajaran yang mereka terima dari kampanye para teroris, yang mulai mereka gunakan terhadap Israel sejak tahun 2000.

Hari ini Hamas dan organisasi teroris lainnya memiliki sebanyak kira-kira 20.000 mata-mata bersenjata di Jalur Gaza dengan berbagai jenis keterampilan. Mereka memiliki senjata ringan, senjata anti-tank, perlengkapan ledak yang sangat kuat, roket dan misil. Infrastruktur militer mereka terletak di lokasi penduduk (dengan kota Gaza sebagai urat nadi) dan delapan kamp pengungsi yang padat penduduk di sepanjang Jalur Gaza.

Hamas dan organisasi teroris lainnya meniru dan mengembangkan doktrin perang Hizbullah, yang didasarkan atas eksploitasi penduduk sipil sebagai tameng hidup. Mereka menggunakannya pada kondisi unik di arena Gaza, yang secara topografi lebih mudah dibandingkan dengan yang berada di selatan Libanon. Menggunakan penduduk sipil sebagai tameng hidup adalah kejahatan perang, pelanggaran mutlak atas hukum konflik bersenjata dan kejahatan terhadap hak asasi manusia. Roket dan misil yang secara rutin ditembakkan dari kawasan berpenduduk padat serta berdekatan dengan tempat-tempat dan fasilitias umum (termasuk institusi pendidikan dan mesjid) memerlukan perlindungan khusus dari Konvensi PBB. Dalam skenario serangan ke Jalur Gaza, organisasi teroris akan menggunakan setting penduduk dan kamp pengungsi sebagai tempat utama peluncuran senjata mereka.

Studi ini (rampung selama minggu pertama Operasi Cast Lead) menunjukkan banyak contoh bagaimana penduduk sipil digunakan sebagai tameng hidup selama teroris menyerang Israel dan perang terhadap Israel. Contoh-contoh ini berdasarkan pengalaman yang dikumpulkan Israel dalam melawan terorisme di Jalur Gaza, termasuk minggu pertama pelaksanaan Operasi. Penemuan yang ditemukan adalah sebagai berikut :

  1. Personil militer dan keamanan, fasilitas-fasilitas dan instalasi terletak di dalam konsentrasi penduduk yang padat (termasuk rumah tinggal dan bangunan umum seperti sekolah, mesjid dan rumah sakit) : Infrastruktur militer secara besar-besaran diserang oleh IDF dalam Operasi Cast Lead, termasuk mata-mata teroris, senjata dan fasilitas serta instalasi mereka : markas besar, basis, kantor, gudang penyimpanan senjata, terowongan, jaringan bawah tanah, mesin-mesin, bengkel dan ruang bawah tanah. Membangun infrastruktur militer dalam pemukiman padat penduduk dapat menyebabkan “kecelakaan kerja” dan menjadikannya ujung tombak dalam pertempuran saat tentara Israel melaksanakan aktivitas antiterorisme atau saat ada konflik kekerasan internal di Palestina.

  2. Roket dan misil ditembakkan pada pusat-pusat pemukiman dari dalam maupun daerah yang dekat dengan tempat tinggal penduduk dan kadang kala dari sekolah atau mesjid. Pasukan peluncur roket dengan sengaja menempatkan peluncurnya dekat rumah-rumah untuk menyamarkan situasi dan melindungi diri dari IDF. Serangan yang dilakukan oleh teroris sering mengganggu kehidupan sehari-hari penduduk Palestina dan juga membahayakan mereka. Seringkali roket meledak saat sedang disiapkan dan dalam beberapa kasus roket Kassam buatan rumahan (yang kualitas teknisnya rendah) jatuh di Jalur Gaza, bukan di Israel, menewaskan dan melukai penduduk sipil setempat.

  3. Teroris melawan IDF dari dalam tempat pemukiman dan fasilitas umum, dan membawa ambulans untuk mengevakuasi mata-mata teroris dari medan pertempuran. Dalam Operasi Cast Lead, mata-mata teroris memanfaatkan pengungsi dalam fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah dan mesjid. Pada Operasi IDF yang dilaksanakan beberapa tahun ini, termasuk Operasi Hot Winter di bulan Maret 2008 dan Operasi Autumn Clouds di bulan Oktober 2006, IDF seringkali berhadapan dengan mata-mata teroris yang menyerang dari dalam rumah penduduk. Mereka adalah para pendukung, termasuk kaum perempuan dan anak-anak, yang berpatroli dan menjalankan misi intelijen. Dalam beberapa kasus mata-mata teroris berpakaian sipil, menjadikannya sulit dikenali antara teroris yang menyamar dan penduduk sipil asli. Selama Operasi Hot Winter IDF menemukan senjata yang disembunyikan di sebuah mesjid di kamp pengungsi Jabaliya. Selama pertempuran di pemukiman Al-Zeitun di tahun 2004, para teroris menggunakan ambulans UNRWA untuk mengevakuasi seorang Palestina yang terluka dan para mata-mata teroris. Semua ini merupakan pelanggaran mutlak atas hukum perang dan eksploitasi dari perlindungan khusus yang dimiliki tempat-tempat ibadah, instalasi medik dan kendaraan.

  4. Penduduk sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, dengan sengaja digunakan sebagai tameng hidup untuk melindungi mata-mata teroris yang rumahnya takut diserang oleh IDF. Selama Operasi Cast Lead dan di banyak contoh di waktu lampau, organsisasi teroris telah mengeksploitasi peringatan IDF pada warga sipil untuk mengevakuasi tempat tinggalnya sebelum serangan, dengan mengirimkan anak-anak dan pemuda ke lokasi-lokasi yang dimaksud, menyadari bahwa IDF tidak akan dengan sengaja menyerang penduduk sipil. Perdana Menteri Hamas Ismail Haniya dan banyak pemimpin Hamas lainnya (seperti misalya Nizar Rayyan, yang tewas pada Operasi Cast Lead) telah sesumbar tentang penggunaan taktik tameng hidup mereka.

  5. Teroris mengadakan pelatihan militer, latihan dan demonstasi pertempuran, penting untuk meningkatkan kemampuan tempur mereka dan meningkatkan moral, di tengah konsentrasi penduduk (di mana teroris merasa lebih aman daripada berada dalam situasi yang seharusnya). Mereka membahayakan kehidupan penduduk sipil, mengacaukan rutinitas sehari-hari, mengakibatkan berbagai kecelakaan kerja (penembakan random, ledakan) dan juga aktivitas antiterorisme IDF. Penduduk Gaza telah beberapa kali menyatakan permohonan pada organisasi teroris untuk menghentikan aktivitas ini, namun tidak berhasil. Latihan dan demo pertempuran meningkat dalam 6 bulan masa tenang sebelum Operasi Cast Lead.

  6. Perempuan dan anak-anak digunakan sebagai tameng hidup. Organisasi teroris mengirim 200 wanita untuk menyelamatkan belasan mata-mata dari mesjid Nasser di Beit Hanoun sebelah utara Jalur Gaza dalam aksi IDF di bulan November 2006. Para teroris berbaur dengan para wanita, memanfaatkan kenyataan bahwa IDF tidak akan menembak sembarangan pada kelompok wanita, dan melarikan diri dari daerah pertempuran. Dan lagi, selama pertempuran dengan IDF, beberapa waktu yang lalu di Jalur Gaza, IDF seringkali menemukan para teroris menembaki mereka ketika mereka dikelilingi oleh anak-anak dan orang dewasa, terkadang atas inisiatif mereka dan kadang atas aba-aba para teroris (kejadian ini terdokumentasi dan tersaji di bagian belakang artikel ini). Wanita dan anak-anak juga digunakan dalam operasi-operasi logistik untuk melaksanakan serangan para teroris (mengumpulkan informasi, menyelundupkan senjata, serangan-serangan bom bunuh diri dll). Taktik-taktik tersebut kemungkinan digunakan kembali selama operasi Cast Lead

Penduduk sipil jalur Gaza membayar harga tinggi dengan terjadinya kecelakaan perorangan dan kematian (studi ini mendokumentasikan tingginya korban akibat aktivitas teroris) dan gangguan pada kegiatan sehari-hari. Di luar isu penggunaan penduduk sebagai tameng hidup, seluruh populasi Gaza membayar mahal karena kebijakan Hamas, karena setelah Hamas mengambil alih Jalur Gaza di bulan Juni tahun 2007, menjadikan lebih dari 1,4 juta penduduk Gaza sandera atas ideologi Islam radikal dan strategi menjadikan mereka sebagai pihak yang membantunya. Hamas menyeret mereka ke dalam perang tanpa akhir dengan Israel, konfrontasi dengan Otoritas Palestina pimpinan Mahmoud Abbas, penurunan hubungan dengan Mesir dan negara Arab lainnya, dan isolasi dari komunitas Internasional.

Kontradiksi dasar antara kebutuhan penduduk dan kebijakan Hamas diperlihatkan secara jelas dengan penyerangan oleh Hamas dan kelompok teroris lainnya pada perbatasan antara Jalur Gaza dan Israel, yang merupakan jalur hidup untuk penduduk Gaza, dan karena berbagai kesulitan yang timbul oleh Operasi Hamas. Walaupun secara bertahun-tahun Hamas mencoba mengaburkan situasi Jalur Gaza sebagai krisis kemanusiaan dan bahkan “Holocaust”, dengan melakukan serangan teror menyerang Israel yang menyediakan kebutuhan dasar penduduk Gaza. Selama bertahun tahun perbatasan Kerem Shalom, Sufa, Karni, Nahal Oz dan Erez, yang merupakan jalur utama untuk suplai kebutuhan vital dan bahan bakar, telah diserang oleh roket, misil dan percobaan serangan bom bunuh diri yang membawa banyak korban. Penembakan roket dan misil ini meningkat selama perjanjian gencatan senjata masih berlangsung. Sebagai tambahan, organisasi teroris ini telah menyatakan secara terbuka bahwa mereka menargetkan pembangkit listrik Ashkelon, yang menyediakan 65% listrik Jalur Gaza.

Di masa lalu, penggunaan penduduk sebagai tameng hidup oleh Hamas dan terus menerusnya pengabaian kebutuhan hidup penduduknya telah menuai kritikan tajam dari penduduk Jalur Gaza (walaupun Hamas berusaha meminimalkannya melalui media yang dikuasainya), dan juga Otoritas Palestina dan Mesir. Hamas mengacuhkan kritik internal dan eksternal, menolak untuk mengubah kebijakannya dan semakin sering memanfaatkan kekurangan, kemiskinan dan penderitaan di Jalur Gaza sebagai bahan kampanye media untuk menyerang Israel, Mesir dan Otoritas Palestina.

Selama operasi Cast Lead, yang dimulai pada 27 Desember 2008, IDF telah melaksanakan serangan presisi pada infrastruktur militer yang dibangun ditengah-tengah penduduk sipil. Serangan udara Israel dari udara dan laut terhadap Hamas (dan organisasi teroris lainnya) yang terletak di antara pemukiman penduduk dapat diterima menurut hukum Internasional. Hal tersebut diambil karena Negara Israel perlu memberikan rasa aman pada penduduknya dan menjamin kesejahteraan dan kebutuhan dasar kehidupan dan keamanan sejalan dengan prinsip pertempuran bersenjata. Untuk delapan tahun rakyat Israel telah dihujani roket dan mortar, dan juga berbagai bentuk terorisme, semuanya berasal dari Hamas dan berbagai organisasi teror yang mengontrol Jalur Gaza dan beroperasi dari dalamnya.

Hamas dan berbagai organisasi teroris lainnya, untuk kepentingan mereka, menjalankan kejahatan perang dan kejahatan atas kemanusiaan dengan secara sengaja dan sembarangan menembakkan serangkaian roket pada target penduduk sipil serta menyebabkan teror yang menyedihkan, kematian dan kehancuran dengan pemanfaatan penduduk sipil di Jalur Gaza sebagai tameng hidup. Semua ini merupakan pelanggaran atas prinsip dasar yang membedakan antara pejuang dan non-pejuang, yang merupakan batu penjuru hukum perang bersenjata. Terserah pada komunitas internasional untuk menghadapi organisasi teroris dan negara-negara yang mensponsori serta mendukung mereka (khususnya Iran dan Suriah) sesuai dengan seluruh perlengkapan politik serta hukum yang mereka miliki untuk menyelesaikannya.

Penulisan studi ini dimulai pada pertengahan bulan 2008 dan dirampungkan pada akhir minggu pertama Operation Cast Lead, dengan diawalinya serangan darat IDF ke Jalur Gaza. Analisa pemanfaatan penduduk sipil sebagai tameng hidup dan banyak contoh lainnya yang telah disebutkan adalah berdasarkan pengalaman Israel bertempur menghadapi Hamas dan organisasi teroris lainnya yang menguasai dan beroperasi di Jalur Gaza. Juga tercatat beberapa contoh dari minggu pertama Operasi Cast Lead, yang tentu saja perlu dilengkapi saat operasi di Jalur Gaza ini berakhir.

To be continued..

Continue to part 3 >>

... Back to part 1



This post powered by :

Ditulis oleh : Diplomat Israel, disadur dari berbagai sumber..



Adsense IndonesiaAdsense IndonesiaAdsense Indonesia


copyright - javaatsaindra.blogspot.com - OSC

  • (0) Comments
  • RSS 2.0
  • Digg this
  • Delicious bookmark
  • Face book
  • Stumble
  • News-vine

Israeli vs Palestine Part 1 >> Just Shared





Surat terbuka bagi orang Indonesia yang berdemonstrasi terhadap Israel


Saya memikirkan orang-orang yang terlibat dalam demonstrasi ini. Apakah Anda tahu yang menjadi latar belakang konflik ini ? Menurut Anda bagaimana solusi bagi masalah antara Israel dan Palestina ? Mengapa mereka memilih Israel dan bukannya Hamas sebagai pihak yang bertanggung jawab atas keamanan dan masa depan normal bagi Palestina ? Saya ingin Anda membaca ini, mendengarkan ini. Dan bila Anda ingin melancarkan protes – silakan, namun lakukanlah dengan pengertian, bukan hanya kata-kata kosong dan propaganda.

Beberapa mengatakan : kami demonstrasi karena kami ingin Palestina memiliki negara sendiri dan tidak hidup dalam penjajahan Israel

Bahkan untuk mulai pembicaraan tentang berakhirnya konflik Israel – Palestina, seseorang perlu menerima konsep solusi dua negara. Konsep dua negara ini artinya Israel dan Palestina hidup berdampingan satu dengan yang lainnya dengan damai. Saat para perwakilan Israel dan Palestina mulai membicarakan perdamaian, dalam perjanjian Oslo di tahun 1993, ini adalah dasar dari negosiasi. Mengakhiri semua permusuhan, adanya teritorial bersama atas klaim historis dan berbagi daerah. Pemerintah Indonesia juga mendukung gagasan ini saat Indonesia bergabung dengan para pemimpin negara dalam pertemuan baru-baru ini (2008) di Annapolis yang bermaksud menyalakan kembali semangat negosiasi.

Israel secara formal dan dalam setiap forum menerima solusi dua negara. Negosiasi untuk kesepakatan telah dilaksanakan bersama Otorita Palestina selama beberapa tahun terakhir.

Akan tetapi, hal yang paling mendasar pada Hamas adalah menolak keberadaan Israel, untuk menghapuskan Israel dengan segenap kekuatan. Negosiasi bukanlah pilihan, tidak ada yang dapat dinegosiasikan mengenai hal ini. Solusi dua negara bahkan merupakan sebuah kemungkinan.

Jadi, sederhananya, untuk memberikan pada Hamas apa yang mereka inginkan – saya harus mati, demikian juga dengan semua 7 juta orang Israel lainnya. Lalu, saat tidak ada lagi Israel – mereka akan menghentikan pengeboman. Tentu saja, untuk saya, ini bukanlah sebuah pilihan.

Jangan cuma perhatikan kata-kata saya. Berikut ini adalah Piagam Hamas:

>> Israel akan ada dan akan terus ada sampai Islam memusnahkannya, persis seperti Hamas menghapuskan yang lainnya sebelumnya..

>> Gerakkan Perlawanan Islam meyakini bahwa tanah Palestina adalah Tanah Wakaf yang diperuntukkan bagi generasi Muslim yang akan datang sampai pada Hari Penghakiman nanti. Tanah ini, atau bagiannya, tidak boleh disia-siakan: tanah ini, atau bagiannya, tidak boleh dilepaskan..

>> Tidak ada solusi untuk pertanyaan Palestina kecuali melalui Jihad. Inisiatif , proposal dan konferensi internasional semuanya membuang waktu dan upaya sia-sia..

Palestine's site :

http://www.palestinecenter.org/cpap/documents/charter.html

Memang, Hamas telah melakukan segalanya untuk merusak harapan kedamaian di kawasan serta merusak pembicaraan perdamaian antara Israel dengan Otorita Palestina.

Di tahun 1994-96 bom bunuh diri Hamas mengalihkan upaya proses perdamaian Oslo.

Selama tahun-tahun berdarah pada intifada ke-2 (tahun 2000-2005), Hamas bertanggungjawab, bersama dengan Jihad Islam Palestina, atas sekitar 70% dari 150 bom bunuh diri yang menewaskan lebih dari 1000 orang warga Israel, kebanyakan adalah penduduk sipil.

Tanpa aksi terror Hamas, saya yakin Palestina telah menjadi sebuah negara sejak beberapa tahun lalu.

Hamas secara demokratik dipilih oleh rakyat Palestina di tahun 2006 untuk pemerintahan (namun bukan untuk presidensial). Namun Hamas menggelar kudeta militer pada bulan Juni 2007 dan telah melakukan pembunuhan berdarah dingin atas sekitar 200 anggota Fatah Palestina, sementara di waktu lalu Otorita Palestina hanya menangkap para anggota Hamas untuk jangka waktu pendek. Sebagai reaksi dan sesuai dengan konstitusi Palestina, Presiden Abbas memberhentikan seluruh Menteri Hamas dari pemerintahan - dan sesuai dengan Undang-Undang Palestina, Hamas tidak lagi merupakan perwakilan rakyat Palestina. Hamas menguasai Gaza dengan senjata kekerasan dan masih tetap membunuh anggota Fatah.

Hamas menguasai Gaza dengan senjata kekerasan dan masih tetap membunuh anggota Fatah. Anggota Fatah melarikan diri ke Israel setelah serangan Hamas baru-baru ini di bulan Agustus.

http://www.jihadwatch.org/archives/022067.php

Bukankah Hamas membawa rakyat Palestina tanpa tujuan selain perang dan kesengsaraan? Masa depan seperti apa yang Hamas tawarkan pada rakyat di Gaza?

Beberapa mengatakan : kami protes atas serangan tak beralasan Israel di Gaza

Saya ingin menyampaikan beberapa alasan tindak operasi ini. Mohon simak dan coba renungkan bila Indonesia mengalami situasi yang sama, akankah Indonesia melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh Israel?

Selama 8 tahun dan khususnya selama 3 tahun terakhir sejak Hamas mengambil alih Gaza, kota-kota di bagian selatan Israel telah hidup dalam tempat-tempat perlindungan karena ancaman roket dan tembakan misil terus menerus. Serangan-serangan ini berlangsung dengan sebanyak 90 misil dalam satu hari. Selama bertahun-tahun Israel berusaha menyelesaikan masalah ini dengan cara lain. Israel menghadap PBB untuk mendapatkan bantuan, pada Mesir dan Turki untuk mediasi, namun hal ini tidaklah membantu. Kesepakatan gencatan senjata pendek dalam 6 bulan terakhir digunakan oleh Hamas untuk mempersenjatai diri dan setelah habis masa gencatan senjata, ratusan misil dan roket diluncurkan kembali ke kota-kota di Israel.

Sekali lagi, tidak perlu percaya begitu saja, simaklah yang disampaikan Menteri Luar Negeri Mesir berkenaan dengan hal yang sama :

Simak: http://www.youtube.com/watch?v=5roptSbO3GQ

Dan harus saya tekankan – ini bukanlah perkampungan, ini bukanlah kota-kota dalam teritorial 1967, ini adalah kota-kota di dalam Israel.

Akankah pemerintah Indonesia membiarkan rakyatnya hidup dalam tempat-tempat perlindungan selama bertahun-tahun dibom setiap harinya oleh sebuah organisasi yang memproklamirkan tujuannya untuk menghancurkan Indonesia ? Dan ini terjadi selama 8 tahun. Bukankah Indonesia, dalam situasi yang sama, juga akan mengirimkan tentaranya untuk melindungi rakyatnya?

Beberapa mengatakan : kami protes akan jumlah korban dan situasi kemanusiaan

Foto dari Gaza menyedihkan dan sangat buruk. Perang memang sangat buruk. Setiap orang yang terbunuh adalah tragedi, namun sekali lagi ingin saya jelaskan masalah ini dan saya ingin mengklarifikasi semuanya yang saya katakan sesuai dengan beberapa sumber:

Diberitakan hari ini (5/1) hanya terdapat 64 korban penduduk sipil dari 510 yang terbunuh. 12% dari korban adalah penduduk sipil. Ini bukan perkataan saya – berita ini dari laporan AP yang mengutip Kementrian Kesehatan Palestina :

http://www.kjrh.com/news/world/story/Death-toll-climbs-Israel-pushes-deeper-into-Gaza/O049WnBjbECby_RqLIa1WQ.cspx

http://current.com/items/89679948/ap_israeli_offensive_only_13_are_civilian_deaths.htm

Rasio ini jauh lebih rendah dari konflik bersenjata lainnya seperti Afganistan dan aksi NATO di Kosovo.

Saya tidak memandang remeh atas korban nyawa sebanyak 64 orang, tidak sama sekali. Gaza adalah kawasan yang sangat padat dan bila Hamas meluncurkan roket dan misil, Hamas akan melakukannya dari kawasan penduduk sipil. Perhatikan gambar berikut :

Perbesarlah foto untuk melihat lebih jelas dari mana persisnya roket ini berasal.

Beberapa mengatakan : kami demonstrasi karena kami ingin operasi ini dihentikan

Israel memiliki permintaan yang sederhana, permintaan yang negara manapun di dunia, dalam posisinya akan lakukan : Penghentian roket dan misil yang ditembakkan dari Gaza.Penghentian penyelundupan senjata melalui perbatasan Mesir dengan penempatan pengamat internasional di sana.

Itu saja. Itulah yang dibutuhkan untuk menghentikan semuanya ini.

Israel tidak dapat kembali pada situasi yang sama di mana kota-kotanya di bagian selatan diserang bom setiap harinya. Akankah Indonesia atau Singapura menerima bila kotanya dalam ancaman bom secara terus menerus?

Indonesia memiliki posisi yang baik untuk membantu rakyat Palestina, karena Indonesia adalah negara Islam terbesar Indonesia dapat menekan Hamas untuk menyepakati kedua termin sederhana ini. Buatlah penekanan yang sama, demonstrasi dan pers yang ditujukan terhadap Israel serta untuk menekan pihak Hamas menghentikan penembakan. Mediasi antara Fatah dan Hamas untuk mencapai perjanjian Palestina dan kepemimpinan akan memungkinkan berjalannya pembicaraan perdamaian, sebarkan berita bahwa solusi bagi masalah Israel – Palestina bukanlah melalui Jihad namun pada solusi dua negara.

Saya adalah seorang diplomat Israel, karenanya saya mengerti bila anda mungkin curiga akan isi informasi ini, saya telah memberikan beberapa sumber non-Israel untuk mengklarifikasi pandangan-pandangan saya. Silakan memeriksa, memberi tanggapan bila Anda menemukan kesalahan atau informasi yang tidak tepat sekecil apapun. Silakan menulis atau bertanya pada saya, dalam Bahasa Indonesia maupun dalam Bahasa Inggris.

Sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar saya rasa Anda sungguh-sungguh memiliki kewajiban menolong rakyat Palestina dan Israel serta melakukannya dengan pemahaman dan pengetahuan yang benar.

To be continued..

Continue to part 2 >>



This post powered by :

Ditulis oleh : Diplomat Israel, disadur dari berbagai sumber..



Adsense IndonesiaAdsense IndonesiaAdsense Indonesia


copyright - javaatsaindra.blogspot.com - OSC

  • (0) Comments
  • RSS 2.0
  • Digg this
  • Delicious bookmark
  • Face book
  • Stumble
  • News-vine

Yahoo! Messenger



Yahoo! Messenger is an advertisement-supported instant messaging client and associated protocol provided by Yahoo!. Yahoo! Messenger is provided free of charge and can be downloaded and used with a generic "Yahoo! ID" which also allows access to other Yahoo! services, such as Yahoo! Mail, where users can be automatically notified when they receive new email. Yahoo! also offers PC-PC, PC-Phone and Phone-to-PC service, file transfers, webcam hosting, text messaging service, and chat rooms in various categories. Yahoo! Messenger was originally launched under the name Yahoo! Pager on 1998-03-09.[1]

In addition to instant messaging features similar to those offered by ICQ, it also offers (on Microsoft Windows) features such as: IMVironments (customizing the look of Instant Message windows, some of which include authorized themes of famous cartoons such as Garfield or Dilbert), address-book integration and Custom Status Messages.[2] It was also the first major IM client to feature BUZZing and music-status. Another recently added feature is customized avatars.

The URL Scheme

Yahoo! Messenger's installation process automatically installs an extra URI scheme ("protocol") handler into some web browsers, so that URIs beginning "ymsgr:" can open a new Yahoo! Messenger window with specified parameters. This is similar in function to the "mailto:" URI scheme, which creates a new e-mail message using the system's default mail program. For instance, a web page might include a link like the following in its HTML source to open a window for sending a message to the YIM user notarealuser:



To specify a message body, the parameter is used, so that the link location might look like this:


* ymsgr:addfriend? Example: ymsgr:addfriend?myid
* ymsgr:sendfile? Example: ymsgr:sendfile?myid
* ymsgr:call? Example: ymsgr:call?1-800-555-7654
* ymsgr:callPhone? Example: ymsgr:callPhone?1-800-555-7654
* YMSGR:chat? "opens chat room list"
* ymsgr:im? Opens "send an im window"
* ymsgr:getimv?doodle
* ymsgr:getimv?yfighter

YM Status

Next images status Yahoo Messenger you can install in your web. Select a picture Yahoo Messenger status below, then copy the script under the picture and paste in your web. Do not forget to change any posts YAHOO_ID_ANDA with your Yahoo ID.

1. Status Yahoo Messenger
Script :


2. Status Yahoo Messenger
Script :


3. Status Yahoo Messenger
Script :


4. Status Yahoo Messenger
Script :


5. Status Yahoo Messenger
Script :


6. Status Yahoo Messenger
Script :


7. Status Yahoo Messenger
Script :


8. Status Yahoo Messenger
Script :


9. Status Yahoo Messenger
Script :


10. Status Yahoo Messenger
Script :


11. Status Yahoo Messenger
Script :


12. Status Yahoo Messenger
Script :


13. Status Yahoo Messenger
Script :


14. Status Yahoo Messenger
Script :



Making YM Multiple Online

We can create multiple online with Yahoo Messenger, that means we can sign in Yahoo Messenger with the ID of our other simultaneously. The steps :
  1. Close Yahoo Messenger if your still online.
  2. Click the Start Menu -> Run -> regedit
  3. Search node HKEY_CURRENT_ USER -> Software -> Yahoo -> Pager -> Test
  4. Right-click on the right page and select New -> Dword Value
  5. Name value is Plural
  6. Double click and give the data value 1, for the Base, select Decimal
Now open Yahoo Messenger, login using the ID that you normally use.
You try to open more applications Yahoo Messenger and sign in with a different ID.



This post powered by :



Adsense IndonesiaAdsense IndonesiaAdsense Indonesia


copyright - javaatsaindra.blogspot.com - OSC

  • (1) Comment
  • RSS 2.0
  • Digg this
  • Delicious bookmark
  • Face book
  • Stumble
  • News-vine