all about java programming, music includes song lyrics and guitar chords, and a lot of information contents..
(Copyright - Java[at]Saindra - 2010)

Israeli vs Palestine Part 6 >> Just Shared





... Jump to part 1

Alasan dibalik operasi Cast Lead


Baru-baru ini Hamas memutuskan untuk melanggar gencatan senjata yang dimediasi oleh Mesir. Persisnya beberapa hari lalu, Hamas dan mitra-mitranya menghujamkan ratusan roket dan mortar pada pusat-pusat pemukiman penduduk Israel di bagian selatan Israel. Israel telah pada batas maksimal untuk bertahan dan tetap berusaha menenangkan diri, situasi memaksa aksi militer untuk menjaga warganegara kami dan member mereka kehidupan yang normal. Seperempat juta warganegara Israel telah diteror secara bertubi-tubi dari Jalur Gaza dengan ribuan misil yang diluncurkan selama 8 tahun terakhir. Tidak ada Negara manapun yang akan menerima serangan gencar pada warganya.

Aksi militer ini ditujukan untuk menjaga penduduk di Negara Israel, tujuannya adalah untuk menyeran semakin bertumbuhnya infrastruktur yang mendukung terror dan kemampuan Hamas dan organisasi aliansinya meluncurkan misil dan mortar pada warganegara Israel, serta melakukan serangan terror dalam bentuk apapun, misalnya penculikan atas warga sipil Israel. Jika Hamas menghentikan terror, maka aksi ini tidak diperlukan. Seperti telah dijelaskan berulang kali, diam akan dijawab kembali dengan diam, namun terror akan melahirkan sebuah respon.

Penghancuran Situasi Sebagai Akibat Langsung Kebijakan Hamas

Hamas melanggar ketenangan, menembak dan menyerang warga Israel dan berinvestasi untuk mempersenjatai diri serta menggalang kekuatan. Kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi oleh Mesir dilanggar oleh Hamas, bukan hanya karena terror terhadap warga Israel namun juga secara besar-besaran menggalang kekuatan dan mempersenjatai diri dengan persenjataan dan perlengkapan perang, dengan tujuan meningkatkan kapasitas tror dan memperluas jangkauan ancaman terhadap warga Israel. Hal ini juga termasuk penyelundupan dan pembuatan ribuan roket dan mortar dalam berbagai jenis dan diameter, termasuk antitank dan roket anti pesawat udara.

Penduduk Gaza adalah tawanan dalam agenda ekstrimis Hamas


Israel tidak menginginkan krisis kemanusiaan.

Otoritas Hamas di Jalur Gaza adalah satu-satunya penyebab penderitaan dan kesulitan pada penduduk di sana serta juga menghancurkan situasi di sana. Beberapa hari yang lalu saja, Hamas menghentikan bantuan kemanusiaan yang dibawa dari Mesir ke Gaza. Untuk perbandingan saja : dalam bulan-bulan pertama masa tenang, 17.000 truk memasuki Gaza dibandingkan 9.000 (hampir 2 kalinya) dalam jangka waktu yang hampir bersamaan sebelum gencatan senjata. Organisasi teroris menguasai pusat-pusat pemukiman penduduk Palestina dan mengeksploitasi mereka. Israel di lain pihak secara langsung mengarahkan aktivitasnya pada elemen teroris dan melakukan segenap upaya untuk menghindari korban mereka yang tidak bersalah. Hamas membawa perempuan dan anak-anak ke atap rumah-rumah yang menjadi pusat kegiatan teroris dalam upaya menghindari serangan udara. Hamas mengirimkan penduduk sipilnya ke garis depan, dan mengirim para ibu Palestina untuk membunuh anak-anak Israel dalam serangan bunuh diri. Omar Fathi Hamad, seorang anggota Parlemen Hamas mengatakan dalam wawancara televisi (Feb 2008), “Orang Palestina telah mengembangkan metodenya sendiri untuk menghabisi…ini sudah menjadi sebuah industri… menjadikan para perempuan, anak-anak dan orang lanjut usia menjadi tameng hidup.”

Pada saat penyerangan terror ini, pemerintah Israel secara terbuka sedang melakukan proses politik dengan Presiden Palestina terpilih yang dikepalai oleh Presiden Abu Mazen dan Perdana Menteri Fayyad. Hamas menolak negosiasi dan perundingan apapun dengan Israel, melanjutkan diri sebagai elemen yang tidak stabil di kawasan.


OPERASI IDF DI JALUR GAZA

Siapa yang bertanggungjawab atas krisis ini?

Sejak pengambil-alihan Gaza oleh Hamas dengan kekerasan di tahun 2007, Hamas telah menjadikan warga Israel sasaran serangan roket di dalam wilayah kedaulatan Israel sendiri, pelanggaran hukum internasional yang sangat mencolok. Serangan tiap hari, granat dan bom yang ditujukan pada penduduk sipil, dengan sekitar 90 granat dan bom mortar setiap harinya.

Enam bulan terakhir "keadaan tenang" telah dicapai antara Israel dan Hamas. Kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi oleh Mesir dieksploitasi oleh Hamas, tidak hanya melalui teror terhadap warga Israel namun juga dengan menggalang kekuatan serta secara besar-besaran mempersenjatai diri dengan peralatan dan perlengkapan perang, dengan tujuan meningkatkan kapasitas mereka untuk teror dan memperluas jangkauan ancaman terhadap warga Israel. Hal ini termasuk penyelundupan dan pembuatan ribuan roket dan granat mortar dalam berbagai jenis dan diameter, termasuk antitank dan roket anti pesawat udara.

Baru-baru ini Hamas memutuskan untuk melanggar gencatan senjata, persisnya beberapa hari lalu, Hamas dan sekutunya menghujani pusat-pusat pemukiman penduduk sipil di bagian selatan Israel dengan ratusan roket dan granat mortar. Israel telah pada batas maksimal untuk bertahan dan tetap berusaha menahan diri, situasi memaksa aksi militer untuk menjaga warganegara Israel serta memberi mereka kehidupan yang normal.

Seperempat juta warganegara Israel telah diteror secara bertubi-tubi dari Jalur Gaza dengan ribuan misil yang diluncurkan selama 8 tahun terakhir. Tidak ada Negara manapun di dunia yang dapat membiarkan serangan gencar atas warganya.

Perdana Menteri Mesir telah meminta pertanggungjawaban atas situasi yang berlangsung ini kepada Hamas - Menteri Luar Negeri Mesir Ahmed Aboul Gheit dengan keras mengecam Hamas pada hari Senin. Pada konferensi pers siang hari yang ditayangkan televisi Mesir, ia menyatakan bahwa Mesir telah berkali-kali memberi peringatan atas situasi yang berlangsung dan bahwa siapapun yang tidak memperhatikan (Hamas) akan dinyatakan bertanggung jawab dan tidak menyalahkan pihak lain :

Simak : http://www.youtube.com/watch?v=5roptSbO3GQ

Apa tujuan operasi ini ?

Aksi militer ditujukan untuk melindungi penduduk Negara Israel, tujuannya semata-mata untuk menyerang semakin berkembangnya infrastruktur yang membuat teror yang memampukan Hamas beserta organisasi sekutunya meluncurkan misil dan granat mortar pada warga Israel serta membuat serangan teror dalam berbagai bentuk. Meskipun telah ada aksi militer - Hamas juga masih menghujamkan roket dan misil ke Israel. Lebih dari 50 roket dan misil ditembakkan pada tanggal 29 mengakibatkan 3 orang korban jiwa dan puluhan korban luka.

Seperti berulangkali telah Israel sampaikan pada Hamas - diam akan dijawab dengan diam, namun teror akan melahirkan sebuah respon.

Apa penyebab situasi kemanusiaan di Gaza sekarang ini?

Israel tidak menghendaki adanya krisis kemanusiaan.

Otorita Hamas di Jalur Gaza adalah satu-satunya penyebab penderitaan dan kesulitan pada penduduk di sana serta juga menghancurkan situasi mereka. Beberapa hari yang lalu, Hamas menghentikan bantuan kemanusiaan yang dibawa dari Mesir ke Gaza. Untuk perbandingan saja : dalam bulan-bulan pertama masa tenang, 17.000 truk memasuki Gaza dibandingkan 9.000 (hampir 2 kalinya) dalam jangka waktu yang hampir bersamaan sebelum gencatan senjata.

Meskipun ada aksi militer, Israel telah membuka perbatasan bagi masuknya bantuan kemanusiaan walaupun mengambil resiko besar karena perbatasan secara terus menerus dibom. Dalam 3 hari terakhir sejak aksi militer dimulai, lebih dari 120 truk yang membawa bantuan memasuki Gaza melalui berbagai perbatasan.

Israel juga mengijinkan evakuasi korban Palestina yang terluka serius dikirim ke rumah sakit di Israel melalui perbatasan-perbatasan. Israel melakukan segenap upayanya hanya menargetkan bangunan-bangunan Hamas dan individu Hamas saja. Hal ini telah dikonfirmasikan melalui laporan yang diterbitkan PBB baru-baru ini dan juga melalui laporan berbagai kantor berita di luar Israel.

Reuters melaporkan bahwa 86% (300 dari 360) korban adalah polisi Hamas dan para pejabat Hamas. Kantor berita juga melaporkan bahwa para pejabat Hamas sendiri mengakui bahwa kamp beserta infrastruktur mereka telah hancur. Simak link laporan dari kantor berita berikut :

http://www.google.com/hostednews/ap/article/ALeqM5g8-DEMtAE9q4i4ySQ0eV_qZefmRQD95B49600

http://uk.reuters.com/article/UKNews1/idUKTRE4BS10R20081229

http://www.agi.it/world/news/200812290953-cro-ren0007-art.html

Beda dengan Israel - Hamas melakukan segalanya untuk mendapatkan korban tewas sebanyak mungkin, utamanya dengan penembakkan ke pusat-pusat pemukiman penduduk sipil. Dalam upaya membesar-besarkan korban sipil di pihak Palestina, Hamas tidak melarang korban luka meninggalkan Gaza untuk mendapatkan perawatan. BBC melaporkan :

http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/7801881.stm

Korban di pihak Israel lebih sedikit dibandingkan dari pihak Palestina - Apakah reaksi Israel proporsional?

Jumlah korban Israel menunjukkan fakta bahwa sistem alarm pertahanan Israel dan tempat-tempat perlindungan telah mencegah korban kematian yang diharapkan oleh Hamas. Dengan serangan sebanyak 90 misil dan roket yang ditujukan secara khusus pada pusat-pusat pemukiman penduduk sipil, tidak diragukan lagi bahwa jika tanpa tempat-tempat perlindungan, jumlah korban dipastikan akan lebih tinggi.

Telah disampaikan oleh PBB dan kantor berita asing (lihat di atas, tentang situasi kemanusiaan) bahwa kebanyakan korban dari pihak Palestina ada para polisi dan pejabat Hamas. Israel hanya menargetkan Hamas dan mengupayakan segalanya untuk menghindari korban sipil, sementara Hamas benar-benar menargetkan penduduk sipil.

Bukankah ini merupakan tindakan yang proporsional bagi negara berdaulat manapun yang mengalami kota-kotanya dibom terus menerus selama bertahun-tahun, berupaya mengakhiri serangan dengan menghancurkan infrastruktur pusat penembakan ?

Akankah negara-negara lain di dunia, AS, Inggris atau Singapura dapat berdiam diri setelah selama 8 tahun kota-kotanya dihujani granat ? Adakah negara yang berdiam diri melihat warga sipilnya hidup di tempat-tempat perlindungan bom selama itu ?

Israel telah mengadopsi beberapa prinsip hukum mengenai konflik bersenjata, dalam pelatihan militernya, dalam perencanaan dan pelaksanaan operasionalnya. Seringkali operasi yang akan dilakukan dibatalkan karena resiko melukai penduduk sipil tidak proporsional dengan tujuan operasi militer.

Siapa Hamas ? Apakah Hamas terpilih menjadi penguasa oleh rakyat Palestina ?

Ini adalah deklarasi tujuan yang disampaikan oleh Hamas sendiri. Hamas benar-benar menolak solusi 2 negara yang dinegosiasikan antara Israel dan Presiden Palestina, Abbas. Serta menolak negosiasi apapun dengan Israel. Beberapa kutipan dari Piagam Hamas :

>> Israel akan ada dan akan terus ada sampai Islam memusnahkannya, persis seperti ia menghapuskan yang lainnya sebelumnya..

>> Gerakan Perlawanan Islam meyakini bahwa tanah Palestina adalah Tanah Wakaf yang diperuntukkan bagi generasi Muslim yang akan datang sampai pada Hari Penghakiman nanti. Tanah ini, atau bagiannya, tidak boleh disia-siakan: tanah ini, atau bagiannya, tidak boleh dilepaskan..

>> Tidak ada solusi untuk masalah Palestina kecuali melalui Jihad. Inisiatif , proposal dan konferensi internasional semuanya membuang waktu dan upaya sia-sia..

Sumber : http://www.palestinecenter.org/cpap/documents/charter.html

Hamas telah melakukan segalanya untuk merusak harapan kedamaian di kawasan serta merusak pembicaraan perdamaian antara Israel dengan Otorita Palestina. Di tahun 1994-96 bom bunuh diri Hamas mengalihkan upaya proses perdamaian Oslo.

Selama tahun-tahun berdarah pada intifada ke-2 (tahun 2000-2005), Hamas bertanggungjawab, bersama dengan Jihad Islam Palestina, atas sekitar 70% dari 150 bom bunuh diri yang menewaskan lebih dari 1000 orang warga Israel, kebanyakan adalah penduduk sipil.

Hamas secara demokratik dipilih oleh rakyat Palestina di tahun 2006 untuk pemerintahan (namun bukan untuk presidensial). Namun Hamas menggelar kudeta militer pada bulan Juni 2007 dan telah melakukan pembunuhan berdarah dingin atas sekitar 200 anggota Fatah Palestina, sementara di waktu lalu Otorita Palestina hanya menangkap para anggota Hamas untuk jangka waktu pendek. Sebagai reaksi dan sesuai dengan konstitusi Palestina, Presiden Abbas memberhentikan seluruh Menteri Hamas dari pemerintahan - dan sesuai dengan Undang-Undang Palestina, Hamas tidak lagi merupakan perwakilan rakyat Palestina. Hamas menguasai Gaza dengan senjata kekerasan dan masih tetap membunuh anggota Fatah.

Anggota Fatah melarikan diri ke Israel setelah serangan Hamas baru-baru ini di bulan Agustus:

http://www.jihadwatch.org/archives/022067.php

Hamas adalah organisasi teror yang tidak memberikan apa-apa selain kebencian dan peperangan bagi rakyat Palestina


The End

... Back to part 5

... Jump to part 1



This post powered by :

Ditulis oleh : Diplomat Israel, disadur dari berbagai sumber..



Adsense IndonesiaAdsense IndonesiaAdsense Indonesia


copyright - javaatsaindra.blogspot.com - OSC

  • RSS 2.0
  • Digg this
  • Delicious bookmark
  • Face book
  • Stumble
  • News-vine

5 people have left comments

Anonymous

Anonymous said:

liat dari sudut pandang mana neh??

wah keliatannya dr ISRAEL ya..

Anonymous

Anonymous said:

hati2 bos...

wah sujektif pa objektif neh...

Java[at]Saindra said:

@Anonymous: No comment deh, cuma share doang, kalo mo protes, protes ke sumbernya langsung.. woke..!! Btw tengkyu boss commentnya, hehe..

Anonymous

Anonymous said:

just share??pa naikin traffic??

kalo emang share....km jg hrus me-share yg lain dunk..

http://rosyidi.com/sejarah-bangsa-israel/

objektif dunk...ditunggu posting yg berimbang..

ato emang anda pendukung gerakan ZI**IS???

bwt @anonymous 1 n 2 jd 'pertamax' gpp...;)

Java[at]Saindra said:

@Jackass: Trims atas kritik dan sarannya.. Gw msh cari postingan lain juga neh.. ditunggu aj y.. Mslh pendukung, gw netral-netral aj, g berpihak dimanapun.. Soalnya smua pandai ngomong.. Gw sih mending damai.. Peace!

Post a Comment